Mana Bukti Bahwa Dunia Diciptakan Oleh Tuhan ?

Tulisan ini saya buat setelah membaca komentar-komentar di salah satu video ceramah dan tanya jawab Dr. Zakir Naik via youtube. Tertarik dengan salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang user yang (sepertinya) atheis. Dia tanya begini : "Mana bukti bahwa dunia diciptakan oleh Tuhan ?" Maka saya susun penjelasan berdasarkan logika saya dan beberapa referensi untuk menjawabnya. So ini dia ..

Dear brother, here's my explanation. Ketika kamu berjalan di pantai, kamu akan melihat jejak kakimu sendiri bukan ? Lalu, siapa yang membuat jejak kaki di pasir tersebut ? Anda, kan ? Tidak mungkin jejak kaki itu tiba-tiba ada dengan sendirinya. Artinya, jejak kaki itu ada karena ada pembuatnya, yaitu kaki anda sendiri. 

Atau juga seperti secangkir kopi. Adanya secangkir kopi juga pasti karena ada yang membuatnya. Tidak mungkin secangkir kopi itu ada dengan sendirinya. 

Begitupun dengan dunia dan isinya ini. Dunia ini ada karena ada yang menciptakan. Suatu Dzat yang maha tinggi dan Maha Besar. Dalam hal ini saya tidak mengatakan itu adalah Tuhan saya. Siapa saja yang mempunyai akal pasti akan dapat membuktikan hanya dengan benda-benda yang dapat diinderanya bahwa dibalik benda-benda itu pasti terdapat Pencipta yang telah menciptakannya. 

Jejak kaki di pantai akan hilang tersapu ombak laut. Pun secangkir kopi tadi akan habis jika anda minum. Artinya benda-benda tersebut memiliki keterbatasan. Ada awal dan ada akhirnya. Sama seperti manusia yang kehidupannya berawal dari hari ia dilahirkan dan berakhir ketika ia meninggal dunia. 

Jika kita melihat kepada segala sesuatu yang terbatas tentu kita akan simpulkan bahwa semuanya memiliki awal dan akhir. Dengan demikian, segala yang 'terbatas' pasti diciptakan oleh 'sesuatu yang lain'. 'Sesuatu yang lain' inilah yang menciptakan manusia, hidup dan alam semesta. Dalam menentukan keberadaan Pencipta ini akan kita dapati 3 kemungkinan. Pertama, Ia diciptakan oleh yang lain. Kedua, Ia menciptakan diri-Nya sendiri. Ketiga, Ia bersifat wajib keberadaannya.

Kemungkinan pertama bahwa Ia diciptakan oleh yang lain adalah kemungkinan yang tidak dapat diterima oleh akal. Sebab bila benar demikian, tentu Ia bersifat terbatas. Begitu pula dengan kemungkinan kedua yang menyatakan bahwa Ia menciptakan diri-Nya sendiri. Jika demikian berarti Dia sebagai makhluk dan Pencipta pada saat yang bersamaan. Hal yang jelas-jelas tidak dapat diterima. Karena itu, Ia harus bersifat wajib adanya.

Saudaraku, adanya keberadaan Tuhan tidak dapat kita buktikan dengan indera yang kita miliki. Saya contohkan seperti orang buta yang tidak dapat melihat. Ia tidak dapat melihat cahaya. Namun bukan berarti cahaya itu tidak ada. Betul, kan ? Atau ketika pipi anda ditampar. Anda akan merasa sakit. Tetapi orang-orang tidak dapat melihat sakitnya. Namun bukan berarti hanya karena orang-orang tidak dapat melihat sakitnya, rasa sakit itu tidak ada. Iya, kan ? 

Namun, kita manusia seringkali mengandalkan akal dan pikiran kita saja untuk menjelaskan keberadaan sesuatu berdasarkan apa yang dilihatnya. Apabila kita melihat bulan maka kita tahu bahwa bulan itu ada. Apabila kita melihat laut maka kita tahu bahwa laut itu ada. Lalu bagaimana kita tahu bahwa Tuhan itu ada apabila kita tidak pernah melihat-Nya ?

Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihat-Nya, tapi kita bisa merasakan ciptaan-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang memikirkan alam, akan yakin bahwa Tuhan itu ada.

No comments:

Powered by Blogger.